Negara fiksi Kutanesia
Informasi tentang negara fiksi
Negara fiksi adalah Negara khayalan atau negara fiktif yang latar belakangnya hanya bisa di temukan di Internet dan tidak pernah terlibat atau muncul di dunia nyata.
Kutanesia
Kutanesia adalah negara fiksi yang berdiri 13 Agustus 2023 tepatnya di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Negara didirikan untuk menggantikan kekuasaan kesultanan Borneo yang di kala itu menguasai hampir seluruh pulau Kalimantan di dunia fiktif.
Wilayah Kutanesia tergolong kecil, wilayahnya hanya meliputi Kabupaten Sukamara, Lamandau, Kotawaringin Barat, Seruyan, dan Kotawaringin Timur dengan luas tidak lebih dari 53.000km²
Sejarah berdirinya Negara fiksi bernama Kutanesia
Dulu sebelum berdirinya Kutanesia seorang kreator "Nationalist edit" ,dan Animator Countryballs bernama Amir Hasan memutuskan untuk memulai sebuah cerita negara fiksi.
Awalnya Amir membuat negara fiksi bernama Sultanate Of Borneo yang terinspirasi dari kesultanan Banjar, Sultanate Of Borneo atau Kesultanan Borneo didirikan pada 5 Agustus 2023. wilayah yang Sultanate Of Borneo antara lain meliputi seluruh pulau Borneo kecuali wilayah bagian Utara yang di kuasai oleh Sarawaknesia.
Sultanate Of Borneo tidak bertahan lama, akibat adanya pemberontak dari beberapa kelompok separatis yang menginginkan kemerdekaan di wilayah Kalimantan (fiksi) membuat kesultanan Borneo runtuh dan terpecah menjadi beberapa negara. wilayah terakhir kekuasaannya berada di Kotawaringin Barat, yang kini menjadi negara bernama Kutanesia.
Setelah runtuhnya Sultanate of Borneo akhirnya negara fiksi bernama Kutanesia didirikan untuk menggantikan kekuasaan kesultanan Borneo, awalnya Kutanesia menggunakan sistem pemerintahan kesultanan dan wilayahnya hanya meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat saja. Tetapi setelah di pimpin oleh Sultan Hasan II wilayah Kutanesia semakin bertambah luas di karenakan Sultan Hasan II memulai ekspansi dan menaklukkan beberapa kerajaan kecil.
Setelah Sultan Hasan II wafat kekuasaan kesultanan Kutanesia di gantikan oleh Sultanah Ratu Amira Al Hasanah. semenjak Ratu Amira Al Hasanah memimpin Kutanesia, banyak kemajuan yang telah di dapatkan dari Kutanesia yaitu terciptanya sebuah Kapal Perang dengan tipe Fregat dan juga berhasil menciptakan pertahanan anti udara dan kemajuan militer pun juga meningkat, kekuatan militer telah meningkat yang dulunya senjata tentara Kutanesia masih menggunakan sebuah pedang sekarang telah di gantikan dengan sebuah senapan.
Setelah Sultanah Amira Al Hasanah memimpin Kutanesia, kekuasaan di berikan oleh Ratu Assyifa Al nur. Ketika di masa itu Kutanesia mengalami kemunduran akibat perang yang terjadi antara Kutanesia dan Mediavel. Perang ini mengakibatkan Kutanesia mengalami banyak kerugian berupa jumlah personil militer yang semakin menurun dan juga ekonomi yang semakin terpuruk.
Akhirnya pada bulan September Kutanesia runtuh dan kekuasaannya di ambil alih oleh Mediavel. setelah berbulan-bulan berada di kekuasaan Mediavel, sebuah kelompok separatis bernama "Persatuan Rakyat Kutanesia" atau PRK memulai beberapa serangan dan teror di Mediavel. Mediavel yang kewalahan menangani beberapa pemberontak dari Kutanesia memutuskan untuk Meninggalkan Kutanesia.
Akhirnya pada awal bulan November Kutanesia kembali berdiri dan menjadi negara dengan sistem pemerintahan Republik.
Hubungan diplomatik Kutanesia
Hubungan diplomatik Kutanesia dengan negara-negara sekitar lumayan baik.
Meskipun banyak di benci dikarenakan Kutanesia pernah masuk blok sentral dan memimpin blok tersebut dan menggantikan posisi Neovine, Kutanesia tetap memilih untuk netral dengan negara-negara musuh sentral seperti entente dan aliansi sekutu milik Vietzo.
Komentar
Posting Komentar